Rinaldi Syahran · Published 25 August 2018

Rekap Hari Kelima Ajang Utama DotA 2 TI8

Home > Artikel > Dota 2 > Rekap Hari Kelima Ajang Utama DotA 2 TI8

Hari kelima ajang utama DotA 2 TI8 menjadi amat berat bagi Team Liquid karena harus bermain dalam dua pertandingan. Akibatnya, Team Liquid tidak mampu bermain maksimal pada kejuaraan eSports DotA 2 TI8 ini, dan harus tersingkir bersama Team Secret. Dalam hari kelima ajang utama The International 2018 ini, OG, dan EG menampilkan permainan yang brilian untuk mengalahkan lawannya.

Ronde Keempat Braket Bawah

Team Liquid mengakhiri mimpi Team Secret buat mendapatkan Aegis pada turnamen DotA 2 The International 2018. Tahun ini, Team Secret mencapai hasil terbaik mereka selama mereka mengikuti The International, tetapi pada akhirnya, mereka tetap hanya berada pada posisi 6 teratas. Ini memang posisi yang terhormat, tetapi itu bukan lah yang diinginkan kapten Clement “Puppey” Ivanov saat dirinya menjejakkan kakinya di Vancouver untuk mengikuti DotA 2 TI8 ini.

Team Liquid vs Team Secret DotA 2 TI8

Team Liquid versus Team Secret merupakan pertandingan pertama pada hari kelima ajang utama DotA 2 TI8 di Rogers Arena. Untuk mengejutkan semua yang menyaksikan DotA 2 TI8, juara bertahan diizinkan untuk memiliki Broodmother pada babak pertama. Team Liquid terkenal mampu memainkan hero itu dengan baik. Draft hero lainnya menyelaraskan dengan broodmother untuk dapat bermain dengan akhir yang cepat. Sementara itu, draft hero Team Secret dipilih untuk bermain dalam permainan yang lama.

Dalam draft Team Secret, Puppey memilih Alchemist sebagai pilihan terakhir timnya. Ia ingin mengandalkan kemampuan Alchemist dalam memberikan efek buff permanen Aghanim Scepter ke hero teman lainnya. Namun, Team Liquid ingin terus mengakhiri permainan dengan cepat. Mereka terus mengambil alih pit Roshan, dan terus menekan Team Secret, sehingga ketika permainan mengarah kepada permainan yang lama, Team Secret menjadi gagal bersinar.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=gnhJtny4nSw[/embedyt]

Tepat setelah Alchemist mendapatkan Aghanim Scepter untuk diberikan kepada Storm Spirit, Team Liquid masih mampu mengambil barak dari kedua jalur Team Secret. Namun, Team Secret masih memberikan perlawanan berkat Storm Spirit yang diberikan Aghanim, sebelum akhirnya Team Liquid mampu menyudahi babak pertama dalam waktu 50 menit.

Pada babak kedua, Clement “Puppey” Ivanov masih berkeyakinan bahwa timnya mampu melawan Broodmother, sehingga membiarkan Lasse Aukusti “MATUMBAMAN” Urpalainen memainkan hero itu sekali lagi. Tidak hanya itu saja, meski berada pada ujung eliminasi, Team Secret juga membiarkan Amer "Miracle-" Al-Barkawi untuk dapat memainkan Invoker yang menjadi andalannya.

Untuk dapat mempermudah permainan dalam menyerang dan bertahan, Team Liquid menambahkan dua hero dukungan Winter Wyvern, dan Dark Willow. Sementara itu, draft Team Secret kalah superior dari Team Liquid. Clement “Puppey” Ivanov memainkan draft yang kurang seimbang dengan bertumpu pada permainan Monkey King yang sayangnya belum mampu membawa permainan ke arah kemenangan Team Secret. Team Liquid menang babak kedua dan melangkah ke ronde 5 braket bawah DotA 2 TI8 untuk bertanding melawan Evil Geniuses.

Final Braket Atas

Final braket atas menjadi salah satu pertandingan paling gila yang pernah dimainkan dalam acara utama DotA 2 TI8. OG mengalahkan PSG.LGD dengan skor 2-1 untuk mencapai grand final The International 2018. Gyro-Io menjadi kombo yang sering dipakai di DoTA 2 TI8. Namun, OG tidak terlihat memainkan Gyro itu di DotA 2 TI8, itulah mengapa PSG.LGD membiarkan kombo ini dipakai OG. Pembiaran ini juga disebabkan PSG.LGD pernah mengalahkan Team Liquid yang memakai kombo ini pada The International 2018, jadi mereka membiarkannya.

OG vs PSG.LGD DotA 2 TI8

PSG.LGD memilih terakhir Huskar. Namun, Pugna adalah kunci dari OG, yang tidak membiarkan Huskar mendominasi jalur. Topson mampu mendapat kill solo terhadap Huskar di jalur tengah. Di jalur lain, ana menunjukkan bahwa ia mampu bermain memakai Gyro seperti hero lainnya yang ia mainkan. Sementara itu, Io yang menjadi kombo Gyro dimainkan oleh Jerax yang sangat baik bermain untuk peran dukungan ini.

Huskar tak pernah berhasil menemukan titik terbaiknya, ia terbunuh 13 kali dalam pertandingan. Bahkan ketika LGD memiliki Aegis, OG masih lebih mampu mengendalikan pertarungan tim. Topson memainkan Pugna dengan build Dagon. Build ini mungkin bukan yang terbaik untuk membunuh seorang Huskar, tetapi dia mampu menurunkan HP Huskar yang dimainkan Ame dari 70% HP menjadi 0 dalam waktu kurang dari satu detik menjelang akhir permainan, yang tentunya luar biasa.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=m2AlCFOwDLA[/embedyt]

Wraith King dari N0tail sangat menggila ketika LGD datang berburu, ia mampu menahan serangan dan skill Reinkarnasi dari hero itu memastikan OG masih memiliki lima anggota ketika pertarungan tim terjadi. OG akhirnya mengakhiri pertandingan dalam 49 menit. PSG.LGD sempat membuat permainan ciamik, tetapi Gyrocopter, dengan Wisp yang ada di belakangnya, masih terlalu kuat untuk menyerang sambil bertahan.

Pada babak kedua PSG.LGD mendapatkan Storm Spirit. Enchantress dan Earthshaker yang dipilih mampu memastikan OG.ana tidak memiliki jalur yang bagus. Bloodseeker terbunuh beberapa kali di jalur. Topson memainkan Invoker pada babak kedua ini dan membuat semua orang menggila saat dia melancarkan Meteor Hammer di atas hero lawan. Item ini bagus untuk solo kill, tetapi saat gank, tidak ada waktu untuk menyalurkannya.

Permainan Invoker semakin memburuk dan OG menjadi bergantung pada ana untuk mengambil alih, tetapi itu tidak pernah benar-benar terjadi. Ada beberapa strategi gank yang bagus dari OG, tetapi begitu Clinkz dan Storm mendapatkan BKB mereka, mereka jadi susah diburu. Storm, akhirnya, mengambil alih permainan. PSG.LGD mengakhiri babak kedua dalam 37 menit. Dalam babak kedua ini, seperti yang pertama, Enchantress memainkan peran utama untuk tim pemenang.

Draft babak ketiga dibuka OG dengan Spectre, sama seperti babak ketiga saat melawan Evil Geniuses. LGD memilih Terrorblade yang biasa dipakai Ame untuk menghadapinya. fy diberikan Clockwerk, hero yang belum banyak dipilih pada DotA 2 TI8 tetapi di tangan pemain seperti fy, sangat efektif. Permainan dimulai dengan baik untuk PSG.LGD dengan Clockwerk yang bergerak di seluruh peta.

Setelah kendali permainan bolak-balik, PSG.LGD berhasil unggul setelah beberapa gank. Ana harus buyback untuk menyelamatkan markasnya, tetapi mati lagi. Dalam kekacauan, OG berhasil mematikan Terrorblade. Mengetahui bahwa ana tidak memiliki buyback, Ame membeli kembali dan teleport untuk bergabung dengan tim dalam upaya untuk menyelesaikan permainan. Tapi OG sedang menunggu dengan sabar. Echo Slam Jerax masuk dengan sempurna, dan meskipun Ame melakukan Sundered untuk tetap hidup, tanpa Metamorphosis dan BKB, dia sama sekali tidak berbahaya seperti yang seharusnya. Dengan Ame dan Mirana yang sekarat tanpa buyback, OG ke markas PSG.LGD untuk menyelesaikan babak ketiga final braket atas The International 2018. Mereka akhirnya mencapai grand final DotA 2 TI8.

Ronde Kelima Braket Bawah

Setelah OG ke grand final DotA 2 TI8 melalui pertandingan yang menarik, Evil Geniuses melanjutkan hari dengan cara yang sama seperti OG lakukan. Mereka mengakhiri lari Team Liquid Liquid dalam The International 2018 dengan menarik juga.

EG vs Team Liquid DotA 2 TI8

Juara bertahan, pada babak pertama, memakai strategi bloodlust. Amer "Miracle-" Al-Barkawi, diperintahkan memainkan Chaos Knight sementara Matumbaman harus bermain Venomancer. Evil Geniuses mendapatkan Storm Spirit yang menjadi hero andalanSumaiL. Tahap laning berjalan baik untuk Liquid yang memimpin dalam skor membunuh dan juga emas pada menit 30.

EG yang memiliki Ursa di pihak mereka, melakukan kontrol penuh di are lubang Roshan, yang memungkinkan mereka untuk memperlama permainan. Dipojokkan, Team Liquid membangun pertahanan. Empat dari mereka membuat Hearth of Tarrasque, tetapi sementara mereka berfokus pada cara terbaik untuk mempertahankan jalur atas. Ketika Sumail membeli Tongkat Aghanim, inisiasinya benar-benar tepat, selalu menangkap mayoritas pemain Team Liquid. Miracle- mencoba menyelamatkan permainan dengan pembelian Divine Rapier pada menit ke-52, tetapi kehilangan item itu beberapa saat kemudian.  Item itu diambil oleh Ursa dan selama 10 menit berikutnya, Team Liquid dan EG bertempur terus-menerus demi kelangsungan hidup. Rapier jatuh dua kali lagi, sebelum EG mengamankan babak pertama dengan mega creep.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=TMphAS8ts8Y[/embedyt]

Dengan eliminasi di depan mata, Team Liquid menyusun draft dengan lebih banyak hero untuk bermain bertahan, seperti Viper, yang juga cocok untuk bermain dalam waktu yang lama. EG menunjukkan niat bermain lama juga dengan memilih Spectre. Timbersaw menjadi pilihan akhir EG yang diberikan untuk dimainkan Sumail. Meskipun permainan dalam waktu lama yang menjadi strategi kedua tim, tetapi babak kedua dimainkan dengan cepat. EG mengambil kendali peta via hero dukungan yang super agresif mereka, Dark Willow dan Lich. Mereka hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk membuat skor menjadi 2-0 dan memenangi pertandingan mereka pada DotA 2 TI8.

Demikianlah informasi seputar hari kelima ajang utama turnamen games MOBA DotA 2 The International 2018. Nantikan kelanjutannya, hanya di Kabargames.id!


© 2024 PT. Gudang Pelangi Indonesia. All Rights Reserved