S. Riyadi · Published 20 April 2020

Efek Karantina, Petenis Eugenie Bouchard Ingin Jadi Atlet Esports

Home > Artikel > News > Efek Karantina, Petenis Eugenie Bouchard Ingin Jadi Atlet Esports

Semakin populernya olahraga Esports membuat banyak orang yang ingin mencoba keberuntungan merambah ke industri ini, tak terkecuali Eugenie Bouchard. Yap, Petenis wanita asal Kanada itu tertarik untuk menjadi atlet Esports karena tergiur besarnya hadiah yang ditawarkan.

Menurut Eugenie Bouchard, menjadi atlet Esport sangatlah menjanjikan. Ia mencontohkan sosok atlet Esports kenamaan Kyle Bugha Giersdorf, dimana saat berusia 16 tahun dia berhasil membawa pulang hadiah sebesar 3 juta dolar AS atau sekitar Rp. 47 miliar setelah memenangkan piala dunia Fortnite.

"Saya mendengar pemenang game Fortnite mendapatkan 3 juta dolar, itu sangat gila," ujar Bouchard yang dikutip Essentially Sports. "Maksudku saya terkesan. Ini dunia baru yang tak saya kenal," lanjut Bouchard.

Petenis Eugenie Bouchard Ingin Jadi Atlet Esports

Eugenie Bouchard menambahkan, ditengah pandemi virus Corona yang mengharuskan olahraga fisik lain menunda atau bahkan membatalkan pertandingan, cabang olahraga Esports justru masih tetap aktif dengan pertandingan-pertandingan yang bisa digelar dan ditonton secara online.

Menjadikan Esports sebagai pilihan karir tak hanya menarik tapi juga menjanjikan. Bayangkan, menurut Newzoo, di tahun 2020 ini pemasukan Esports diprediksi mencapai US$1,1 miliar. Artinya peluang untuk menjadi atlet profesional masih terbuka lebar, terlebih bagi para perempuan.

Sejauh ini pemain Esport masih di dominasi oleh kaum laki-laki, sementara jumlah pemain perempuan di ranah console dan game PC hanya mencapai 35 persen saja. Maka tak heran demi menjaga eksisten perempuan dalam olahraga Esports, banyak diselenggarakan turnamen Esports khusus perempuan dengan iming - iming hadiah yang besar.

Sebut saja, Girl Gamer Esports Festival, event esports dunia yang di khususkan untuk perempuan ini telah 7 kali menyelenggarakan turnamen Esport dengan total hadiah US$100 ribu. Kemudian ada Female Esports League (FSL), dimana turnamen ini menandingkan team perempuan dari berbagai negara di Asia seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Myanmar, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan juga Indonesia.

Petenis Eugenie Bouchard Ingin Jadi Atlet Esports

Trunamen yang digelar FSL terbilang sangat variatif, tak hanya menghadirkan turnamen untuk game online PC seperti DOTA 2 dan League of Legends. FSL juga merancang turnamen untuk mobile game seperti yakni Mobile Legends dan Arena of Valor. Tentunya dengan prize pool yang menjanjikan, yakni US$5 ribu.

Di Indonesia sendiri turnamen esports ladies sudah mulai diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mulai dari Point Blank Ladies Championship, PBLC 2018, PBLC 2019 dan Point Blank Ladies League 2020 yang menyiapkan total hadiah sebesar Rp. 60 juta rupiah. Lain lagi dengan BUBU Esports Turnament 2019 yang menjadi salah satu ajang turnamen Esports ladies yang memberikan hadiah sebesar Rp. 290 juta.

Menjadi Atlet Esport tentu bukanlah perkara mudah, di butuhkan proses yang tidak sebentar. Selain itu atlet Esport juga dituntut untuk terus belajar mengembangkan diri serta tidak gampang menyerah pada diri sendiri. Prize pool atau iming- iming hadiah yang besar memang menjadi cara ampuh untuk menarik minat perempuan dalam menggeluti industri Esport. Namun, apakah itu satu - satunya cara untuk menambah jumlah pemain perempuan di dunia Esports?

Nah gimana nih girls, apakah Kamu ingin mengikuti jejak Eugenie Bouchard yang mau banting setir dari petenis menjadi atlet Esports? Share opini Kamu di kolom komentar dan jangan lupa nantikan terus berita terbaru dan terupdate seputar game, anime, gadget serta Esports lainnya hanya di Kabar Games yah.


© 2024 PT. Gudang Pelangi Indonesia. All Rights Reserved