S. Riyadi · Published 24 June 2020

Microsoft Tutup Mixer Setelah Umumkan Kemitraan Dengan Facebook Gaming

Home > Artikel > News > Microsoft Tutup Mixer Setelah Umumkan Kemitraan Dengan Facebook Gaming

Raksasa tekhnologi, Microsoft telah memutuskan untuk menutup layanan Mixer dan berencana untuk bermitra dengan Facebook Gaming. Pengumuman mengejutkan ini diumumkan langsung oleh Microsoft melalui laman resmi Mixer.

Lewat situs tersebut Microsoft menjelaskan bahwa pihaknya akan menutup secara resmi layanannya pada 22 Juli 2020 mendatang. Dengan begitu, semua konten yang dimiliki Mixer akan ditiadakan dan secara otomatis akan tersedia di Facebook Gaming. Termasuk fitur streaming Mixer yang tersedia di Xbox One.

"Kesuksesan mitra dan streamer di Mixer sangat bergantung pada kemampuan untuk mengembangkan platform kami secepat mungkin dan seluas mungkin bagi mereka," tulis Mixer di blog resmi. "Kami memutuskan untuk menutup operasional Mixer dan membantu komunitas kami melakukan transisi ke platform baru. Kami bekerja sama dengan Facebook untuk memungkinkan komunitas bertransisi ke Facebook Gaming," tambahnya.

Kalah Bersaing

Kalah Bersaing

Kuat dugaan alasan perusahaan milik Bill Gates itu undur diri sebagai platform streaming karena trafik dan durasi menonton yang dihabiskan pada layanan ini terbilang kecil dibanding layanan serupa. Padahal sebelumnya Mixer berhasil membajak Streamer kenamaan dunia seperti Tyler "Ninja" Blevins dan Michael "Shroud" Grzesiek dari Twitch untuk mensukseskan Mixer.

Namun nyatanya kedua streamer papan atas itu tidak mampu menolong Mixer. Mixer justru melangkah di bawah bayang-bayang Twitch dan YouTube. Menurut survei yang ada, di periode 2019 lalu Mixer memang sudah menunjukan pertumbuhan yang relatif kecil, yakni hanya 0,2 persen, sementara Twitch berhasil meningkat 101 persen. Selain itu, Mixer juga memiliki waktu menonton yang kalah jauh dari pesaingnya, Twitch dan YouTube.

Pada bulan April Mixer hanya mencatat trafik menonton atau hours watched sebanyak 37 juta jam saja, berbeda jauh dangan sementara perusahaan miliki Amazon, Twitch yang berhasil memboyong trafik sebesar 1,5 miliar jam dan YouTube 461 miliar jam.

"Jelas bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan komunitas live streaming kami sendiri untuk berkembang tidak sesuai dengan visi dan pengalaman yang ingin kami sampaikan kepada para gamer sekarang, jadi kami telah memutuskan untuk menutup operasi Mixer," ujar kepala Xbox, Phil Spencer.

Nasib Streamer Ternama

Nasib Streamer Ternama

Sebagaimana diketahui, Mixer telah mengikat beberapa streamer ternama dengan kontrak eksklusif untuk live streaming di Mixer. Lantas jika Mixer menutup layanannya kemana para streamer ternama ini akan bermigrasi?

Head of Facebook Gaming, Vivek Shharman menyatakan bahwa pihaknya memberi kebebasan kepada para streamer untuk memilih jalannya sendiri, mereka boleh live streaming dimana saja. Sebab, Facebook Gaming tidak berniat menawarkan kontrak eksklusif kepada mereka seperti yang dilakukan Mixer dulu.

"Terserah mereka dan prioritas mereka," kata Vivek Sharma dimuat The Verge.

Disisi lain, Tyler "Ninja" Blevins turut menyampaikan tanggapan nya terkait penutupan Mixer. Menurut, ia bersama istrinya sudah mengambil keputusan, namun ia belum bersedia menceritakan kemana ia akan bermigrasi.

"Saya cinta komunitas saya dan apa yang kami bangun bersama di atas Mixer. Saya memiliki beberapa keputusan untuk dibuat dan akan memikirkan Anda semua saat saya membuatnya." tulis Ninja di Twitter.

Senada dengan Ninja, Shroud juga telah menyiapkan langkah pasca ditinggalkan Mixer. Namun ia masih enggan untuk mengungkapan kemana dirinya akan berlabuh.

"Saya menghargai komunitas Mixer dan semua yang saya bisa lakukan di platform. Saya cinta kalian dan mencari tahu langkah saya selanjutnya" tulis Shroud di Twitter.

Mundurnya Mixer dari persaingan membuat Twitch bereaksi, lewat akun Twitter resmi miliknya Twitch mengajak para streamer untuk tetap melanjutkan streaming mereka lewat Facebook Gaming. Meski begitu, Twitch juga siap untuk menampung para streamer yang ingin menggunakan platformnya.

Tawarkan Fitur-Fitur Menarik

Tawarkan Fitur-Fitur Menarik 

Sejak membeli Mixer pada 2016 lalu Microsoft banyak melakukan perubahan pada layanan streaming tersebut. Salah satunya, terintegrasinya layanan Mixer dengan Windows 10 dan Xbox One. Selain itu, Mixer juga memiliki beberapa fitur unggulan yang tidak kalah dari pesaingnya Twitch dan Youtube, diantaranya :

Protokol Faster Than Light

Jika umumnya layanan streaming kerap menampilkan tayangan video terlambat beberapa detik dari game aslinya, dengan fitur ini Mixer dapat menayangkan video dengan delay kurang dari satu detik (sub-second latency).

MixPlay

Fitur ini memungkinkan penonton untuk berinteraksi langsung dengan streamer. Selain itu, penonton juga dapat menambahkan suara, efek video, menampilkan statistik/leaderboard di layar.

Share Controller

Tak kalah dengan MixPlay, saat fitur ini diaktifkan maka penonton dapat mengambil alih kendali game dari tangan streamer serta mengontrol permainan game tersebut dari jarak jauh.

Cooperative Stream

Fitur mutakhir berikutnya yang dihadirkan Mixer adalah Cooperative Stream, atau Costream. Dimana degan fitur ini para streamer dapat melakukan siaran bersama dengan layar split-screen.

HypeZone

Dengan fitur ini tayangan streaming dapat berpindah pindah secara otomatis dari satu streamer ke streamer lain. Biasanya fitur ini lebih sering menyorot pemain yang akan menang. Beberapa game yang support dengan fitur ini diantaranya, Fortnite, PUBG, Rainbow Six: Siege, serta Call of Duty: Black Ops 4.

Skill, Spark, dan Ember

Fitur yang resmi diluncurkan Mixer pada season 2 beberapa waktu lalu ini bakal menjadikan kegiatan menonton menjadi lebih menarik. Pasalnya, penonton dapat merubah warna jendela chat sesuai dengan keinginannya.

Team

Terakhir, fitur menarik ini memungkinkan para streamer untuk berkolaborasi dan membentuk sebuah team. Mixer juga memiliki Team resmi yang diberi nama Mixer Partners.

Dengan hadirnya beragam fitur menarik yang sukses membuat penonton betah ini, sudah semestinya Mixer mampu bersaing atau paling tidak bertahan dari gempuran pesaing lain. Terlebih Mixer sudah melayani para gamers selama 4 tahun lebih. Namun kini Mixer justru terpuruk dan tidur untuk selamanya. Entah apa yang sebenarnya terjadi dengan Mixer.


© 2024 PT. Gudang Pelangi Indonesia. All Rights Reserved