Yoko Widito · Published 02 October 2017

Ini Adalah Tahun Terburuk DOTA 2 Sejak Rilis 2013

Home > Artikel > Dota 2 > Ini Adalah Tahun Terburuk DOTA 2 Sejak Rilis 2013

Ini adalah tahun terburuk DOTA 2 semenjak game ini dirilis pertama kali pada tahun 2013 silam. Game andalan Valve ini mengalami penurunan drastis pada tahun 2017 ini setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan di awal awal game ini rilis. Pasang surut memang selalu mewarnai perjalanan sebuah game, terlebih lagi di tahun ini hadir cukup banyak game game baru di Steam yang mau tidak mau cukup mempengaruhi jumlah pemain game ini.

Penurunan ini memang bukan sesuatu yang tidak wajar, semua game pasti mengalaminya hanya saja bagaimana developer menyikapinya. Valve selaku developer game ini sudah mulai melakukan banyak upaya untuk kembali meningkatkan jumlah pemain seperti membuat event turnamen esport yang lebih professional, melakukan banyak update yang jauh lebih baik seperti memperbarui elemen penting dalam DOTA 2. Update paling gress adalah Dueling Fates yang menghadirkan 2 hero baru dan beberapa update lainnya.

Kalau dilakukan analisa, dalam 3 bulan terakhir yang grafiknya mulai menurun bukan hanya DOTA 2 saja, melainkan ini memang adalah masa masa kelam untuk game MOBA. Menurut data yang dirilis oleh Steamcharts, dalam beberapa bulan terakhir DOTA 2 memang mengalami penurunan yang cukup tinggi dari segi pemainnya, namun di sisi lain game Battle Royale yang saat ini sedang naik daun PUBG ( Player Unknown BattleGround ) mengalami peningkatan yang cukup bagus. Data ini didukung dengan penurunan pemain DOTA 2 dimulai sejak rilisnya PUBG pada Maret 2017, walaupun saat itu rilisnya PUBG masih pada tahap early access.

dota 2

Penurunan pemain DOTA 2 ini bisa menjadi sesuatu yang meresahkan, namun juga ini hanyalah pasang surut biasa yang tida berpengaruh banyak terhadap masa depan yang sudah banyak menelurkan juara juara dunia dengan hadiah yang sangat fantastis melalui turnamen internasional mereka.

Dibutuhkan respon reaktif dari developer untuk menanggapi masalah ini, seperti dengan adanya Battle Pass rutin yang diadakan dalam beberapa waktu terakhir ini cukup membuat banyak pemain kembali bermain game esports ini. Namun mulai musim mendatang, Battle Pass hanya akan ada dalam rangka menyambut The Internasional saja. Valve sudah menyatakan akan mengeluarkan penggantinya untuk membuat daya Tarik baru lagi. Namun sepertinya event lama Frostivus akan kembali dihidupkan oleh Valve.

PUBG sendiri saat ini memang sudah menjadi demam tersendiri, dan di Indonesia sendiri sudah banyak pemain yang mulai banyak menghabiskan waktunya untuk memainkan game Battle Royale ini daripada bermain DOTA 2. Selain PUBG, game mobile games juga sedang meracuni para pemain DOTA 2, termasuk komunitas pemain DOTA 2 di Indonesia. Sebuan dari game game  baru inilah yang kemudian menurunkan minat pemain DOTA 2 untuk sementara waktu.

dota 2

The Internasional memang terbukti bisa membuat banyak pemain kembali lagi ke game esport ini, namun untuk ke depannya sepertinya Valve membutuhkan sesuatu yang baru dan fresh untuk dapat menarik kembali para pemainnya kembali bermain. Kita doakan saja tahun terburuk DOTA 2 saat ini dapat dilewati oleh Valve, nantikan berita games terbaru hanya di Kabar Games.


© 2024 PT. Gudang Pelangi Indonesia. All Rights Reserved