Maya Idruss · Published 15 September 2017

Game Fight of Gods Resmi Diblokir di Indonesia

Home > Artikel > PC Game > Game Fight of Gods Resmi Diblokir di Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengambil langkah tegas terkait game Fight of Gods yang menimbulkan kontroversi di berbagai negara. Kominfo telah menyurati Steam selaku platform penyedia game ini untuk segera mem-blokir game Fight of Gods di Indonesia pada 13 September 2017 lalu.

"Kami, kemarin, sudah mengirim surat untuk segera dilakukan geo blocking untuk wilayah Indonesia," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan seperti dikutip dari laman Okezone, Kamis (14/9/2017).

Meski Steam tidak memberikan keterangan resmi terkait pemblokiran Fight of Gods di Indonesia, namun game ini sudah tidak bisa diakses lagi di Steam. Sepertinya Steam tidak ingin kehilangan pasar game Indonesia karena menurut Kominfo jika Steam tidak mengindahkan surat pemblokiran dari Kominfo, maka Steam yang akan diblokir di Indonesia yang artinya semua game yang dirilis Steam tidak bisa didownload dari Indonesia.

Dianggap Menimbulkan Gesekan SARA

fight-of-gods

Game Fight of Gods yang sebelumnya tersedia di platform Steam sudah di takedown dari Steam dan tidak bisa diakses pengguna dari Indonesia. Langkah pemblokiran game ini oleh Kominfo didasari fakta keberagaman di Indonesia.

"Game ini (Fight of Gods) tidak layak untuk konsumsi masyarakat Indonesia. Kita adalah bangsa yg beragama. Simbol-simbol agama bukan untuk dipermainkan, apalagi dipertarungkan," ujar Semuel seperti dikutip dari laman Kompas Tekno.

"(Game) ini bisa menimbulkan gesekan yang berbau SARA," tambahnya.

Game Pertarungan Antara Tuhan

fight-of-gods

Sesuai namanya, Fight of Gods mengisahkan pertarungan antara Tuhan untuk menjawab ‘who will lead us to enlightenment?’ atau siapa yang akan memberi pencerahan bagi umat manusia,

Game yang dikembangkan oleh PQube Games asal London ini merupakan game indie yang dirancang sebagai game pertarungan layaknya Tekken namun menggunakan karakter yang merupakan simbol berbagai agama di dunia.

Katakan saja ada karakter Moses atau Nabi Musa. Ada juga karakter Yesus yang digambarkan dengan pria bertubuh kekar dengan potongan kayu yang seolah-olah dipatahkan dari salib. Ada juga karakter Buddha hingga para dewa seperti Zeus dan Athena dari Yunani, Odin dari mitologi Norse dan Anubis dari Mesir.

Berbagai Negara Blokir Game Fight of Gods

fight_of_gods_jesus_bhudda

Bukan hanya Indonesia yang melakukan blokir terhadap game Fight of Gods, tetapi negara tetangga juga melakukan hal yang sama. Malaysia sudah terlebih dahulu memblokir game ini sekaligus akses ke Steam di Malaysia pada Selasa (12/9/2017) karena menganggap game ini melecehkan berbagai agama karena menampilkan pertarungan antar tokoh religius serta untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan.

"Warga Malaysia menghormati semua budaya dan agama, dan semua penjualan dan distribusi permainan game sensitif dan menghujat agama, harus segera dihentikan," kata Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia, kepada surat kabar The Star seperti dikutip dari lama DetikINET.

"Tindakan ini diperlukan untuk melindungi pengguna dan mencegah insiden yang tidak diinginkan. Memastikan solidaritas, harmoni dan kesejahteraan masyarakat multi-ras dan multi-agama di negara ini adalah tujuan utama pemerintah. Pemerintah tidak akan berkompromi dengan tindakan apapun yang dapat membahayakan tujuan ini," ujar Salleh Said Keruak, Minister of Communication and Multimedia Malaysia, seperti dikutip dari laman DetikINET.

jesus-vs-buddha-in-fight-of-gods

Selain Malaysia dan Indonesia, Thailand juga memblokir game Fight of Gods dengan alasan yang hampir sama; pelecehan terhadap simbol-simbol agama. Terlebih lagi terdapat karakter Buddha yang diperlihatkan bertarung dengan simbol keyakinan lainnya seperti Yesus yang diprotes keras oleh Buddhist official di Thailand. Pemerintah Thailand juga sudah meminta Steam regional Thailand untuk segera menarik game tersebut dari peredaran.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari PQUbe Games tentang mengapa mereka memutuskan untuk membuat game dengan konten sensitif.


© 2024 PT. Gudang Pelangi Indonesia. All Rights Reserved