Yoko Widito · Published 02 November 2017

Esports Gagal Masuk di Olimpiade, Ini Penjelasannya

Home > Artikel > News > Esports Gagal Masuk di Olimpiade, Ini Penjelasannya

Esport yang digadang gadang akan masuk sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan di Olimpiade ternyata gagal masuk ke dalam ajang olahraga paling bergengsi itu. Awalnya banyak yang mengkhawatirkan mengenai konten kekerasan dalam esports, namun ternyata bukan cuma itu saja yang membuat esports gagal masuk di Olimpiade, inilah penjelasan dari komite olimpiade mengenai keadaan ini.

Pergerakan esports yang semakin serius ke arah lebih profesional membuat esports mulai disetarakan dengan olahraga tradisional, ini dikarenakan latihan yang tidak kalah keras untuk dapat mempertahankan konsentrasi dalam satu pertandingan. Inilah yang kemudian mendasari para pegiat esports kemudian mengajukan supaya esports dapat masuk ke dalam Olimpiade untuk menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan.

esports gagal masuk di Olimpiade

Namun pengajuan esports untuk menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan dalam olimpiade ini akhirnya malah menuai kecaman dari IOC (International Olympic Committee). Thomas Bach, Presiden IOC kemudian mengungkapkan alasan mengapa esports gagal masuk di Olimpiade.

Menurut Thomas Bach, alasan pertama adalah konten yang dipertandingkan dianggap tidak sejalan dengan nilai nilai yang ada, merujuk pada pernyataannya beberapa bulan yang lalu kalau dalam esports terlalu banyak mempertontonkan konten kekerasan seperti ledakan dan juga membunuh satu sama lain.

Tapi Thomas mengungkapkan kalau konten kekerasan ini bukanlah hal utama mengapa esports gagal masuk di Olimpiade. Thomas kemudian mengungkapkan penyebab utamanya adalah tidak adanya satu federasi esports yang dapat berlaku secara global. Dengan kata lain IOC menganggap kalau federasi esports internasional yang ada sekarang, IeSF (International e-Sport Federation) masih dianggap jauh dari kriteria tersebut dan kurang bisa mengurusi esports secara global.

esports gagal masuk di Olimpiade

Atau bisa juga IOC menganggap kalau esports dibawah naunga IeSF masih terlalu dini untuk bergerak secara global lebih jauh lagi seperti yang dikatakan dalam konferensi IOC di Lausanne, Swiss. Dalam konferensi itu IOC ada sebuah pembahasan mengenai potensi esports, dan dalam konferensi ini semua setuju kalau dalam esports mempunyai sebuah potensi besar untuk menjadi sebuah cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade.

Apalagi dalam berberapa tahun terakhir, esports diberitakan berkembang sangat pesat dengan berbagai turnamen internasional berkelas seperti salah satunya adalah The International. Perkembangan esports ini bergerak sangat cepat di banyak negara, dan IOC menganggap kalau perkembangan yang sangat pesat ini bisa untuk membantu mengenalkan mereka terhadap Olimpiade.

Bahkan semua peserta juga setuju dengan menganggap kalau esports adalah sebuah olahraga, karena mereka menganggap kalau sebenarnya esports tidak berbeda jauh dengan olahraga tradisional, ini dikarenakan adanya persiapan persiapan baik tekhnik dan fisik yang membuat kompetisi kompetisi esports tidak jauh berbeda dengan olahraga tradisional pada umumnya.

esports gagal masuk di Olimpiade

Jadi dengan keputusan ini sebenarnya bukan berarti esports gagal masuk di Olimpiade tapi lebih tepatnya penundaan sementara hingga IeSF benar benar siap untuk menaungi dan mengurusi esports secara global. Di regional Asia sendiri esports sudah resmi tampil di Asian Games sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan, walaupn sebagai cabang olahraga demonstrasi, tapi ini adalah sebuah lompatan besar dalam dunia esports.

Nantikan terus perkembangan esports hanya di kabar games!


© 2024 PT. Gudang Pelangi Indonesia. All Rights Reserved