Rinaldi Syahran · Published 24 June 2018

Curhatan Dendi di Twitter Mengenai Team Navi

Home > Artikel > Dota 2 > Curhatan Dendi di Twitter Mengenai Team Navi

Selepas dipastikan tidak dapat bermain dalam ajang turnamen internasional The International 8. Danil “Dendi” Ishutin meminta maaf kepada semua pendukungnya dan juga Navi. Namun, saat keramaian karena permintaan maafnya belum lah usai, Dendi sudah membuat heboh lagi komunitas DotA 2 lewat curhatan yang panjang via Twitter.

Danil Dendi Ishutin Meminta Maaf

Dalam sosial media Twitter miliknya, Danil “Dendi” Ishutin curhat tentang dirinya, Navi, dan masa depannya di eSports DotA 2. Berkaitan tentang dirinya, Dendi yang juga biasa dipanggil Danya mengatakan kalau seruan negatif di internet tentang dirinya sudah kelewatan, khususnya komunitas DotA 2 CIS.

Ia mengatakan bahwa ada alasan atas seruan negatif yang mengarah padanya. Itu karena banyak orang iri kepadanya. Iri yang disebabkan karena dirinya mampu mendapat atensi, dan pengakuan hanya karena opininya.

Dulu, sebelum saya terkenal seperti sekarang, saya memulai karir di WG dengan peran support. Kemudian saya melihat permainan Yaphets. Saya mengagumi caranya bermain menggunakan Shadow Fiend. Dia adalah inspirasi saya untuk bermain di mid.

Saya memutuskan untuk bermain di mid dan berusaha memperbaiki penampilan. Kemudian, saya memberanikan diri untuk merekam permainan saya menggunakan Shadow Fiend dan mengulasnya. Permainan saya unggah, kemudian saya mendapat cemoohan dari komunitas DotA CIS karena saya dianggap tidak layak memberikan wejangan cara bermain Shadow Fiend. Hanya Yaphets dan nama-nama terkenal lainnya yang layak. Dari situ saya sadar, seseorang yang tidak berada di puncak tidak bisa berpendapat.

Kemudian, beberapa tahun kemudian, saya bergabung dengan Navi. Saya dan tim menjuarai The International 1. Nama saya langsung terkenal, dan dipercaya sebagai sosok yang hebat. Video permainan Shadow Fiend saya yang dulu ditolak, jadi dibanggakan dan disarankan oleh banyak orang. Saya jadi didengar.

Pembukaan Curhatan Dendi di Twitter

Saya mendapat atensi dan pengakuan, tetapi banyak yang membenci saya karena kesuksesan, atensi, dan pengakuan itu. Apa yang telah saya perbuat kepada kalian? Saya mengerti kalau tidak semua orang bisa saling menyukai satu sama lain. Ada yang membenci, dan ada yang iri. Namun, membenci saya dan Navi sudah menjadi tren, terutama sejak tahun 2014 sampai sekarang.

Tentang Orang yang Iri Padanya

Masih berkaitan dengan dirinya, Dendi mengatakan bahwa tuduhan yang dikatakan padanya tentang uang, media, dan dirinya yang mengatur Navi adalah tidak benar.

Saya ingin mengatakan kalau diri ini tidak pernah mendapatkan apa pun dari sponsor Navi. Bahkan, gaji saya pada musim 2015-2016 masih lebih kecil dari para pemain Virtus.Pro, EG, dan Team Secret saat itu. Kalau mau uang banyak, saya tinggal keluar dari Navi. Cari tim lain atau pendapatan lain, seperti Stream. Namun, saya tidak menyukai itu. Saya percaya Navi serta ingin berkembang dengannya, dan juga ingin melakukan yang saya sukai, yakni bermain DotA dalam lingkup pro.

Tentang Tuduhan Uang

Saya dituduh menjual nama ke media dengan melakukan berbagai aktivitas blog, interview, dan lain-lain selama bermain untuk Navi. Kenyataannya tidak, media lah yang mencari. Saya hanya melakukan yang saya mau, dan saat Navi menyuruh saya melakukan wawancara atau membuat video ya saya lakukan.

Tentang Tuduhan Media

Selama saya di Navi, hampir sekitar 80% saya menentang dengan keputusan perubahan anggota yang ada di tim. Mulai dari ArsArt, LoH, dan terakhir LeBron. Saya tidak selalu setuju dengan keputusan manajemen, tetapi organisasi harus berbenah dan mengambil keputusan. Namun, keputusan yang tepat itu sulit, dan saya mengerti itu karena saya percaya Navi mengambil opsi yang terbaik bagi semuanya.

Tentang Dirinya Mengatur Navi

Dendi juga menyatakan pandangannya prihal ejekan padanya yang berkaitan dengan umurnya yang sudah tidak layak bermain, dan pergantian peran atau posisi dalam bermain games MOBA DotA 2.

Industri e-Sports relatif muda dan belum banyak pemain tua yang berkeliaran di dalamnya. Karena banyak orang yang beralih prioritasnya. Umur bukan lah masalah, karena yang paling terpenting adalah apa yang pemain rasakan.

Tentang Umur

Saya bermain DotA karena saya suka, bukan karena uang, ketenaran atau lainnya. Saya akan bermain game ini di tingkat pro selama saya menyukainya. Jadi, tidak seharusnya orang mengatur apa yang harus saya lakukan mengenai peran saya dalam DotA. Saya ingin bermain di mid karena suka, dan akan tetap bermain di sana selama memungkinkan.

Tentang Pergantian Peran

Selain curhatan tentang dirinya, Dendi bicara juga prihal kepemimpinan, drafting serta koordinasi.

Berbicara kepemimpinan, seorang pemimpin (kapten) merupakan pemain yang mendapat respek dan wewenang dari pemain lainnya, seseorang yang membawa tim menuju kemenangan, dan bisa mendukung tim di saat susah. Untuk menjadi pemimpin, butuh kualitas tertentu. Beberapa memang pembawaan dari lahir, dan beberapa lainnya mengembangkannya. Saya bukan seorang pemimpin, melainkan seorang teman yang baik.

Tentang Kapten

Pemimpin dan drafter punya tugas yang berbeda. Bisa diperankan oleh orang yang berbeda atau pun orang yang sama. Strategi tiap tim berbeda. Tidak ada skema atau kontrol permainan yang sempurna. Jadi sangat lucu ketika orang membahas ini, dan berpikir bahwa pendapat mereka yang terbaik.

Tentang Drafter

Dalam pertandingan, koordinasi dibuat oleh orang-orang yang berbeda. Tim memutuskan ide dan arah mana yang akan diambil. Apa yang seharusnya dilakukan pada saat itu? Keputusan harus diambil oleh masing-masing pemain. Sebagian keputusan kecil, ada yang besar, dan mengalir satu sama lain. Pada intinya para pemain harus percaya. Menurut saya, percaya pada tim adalah skill yang paling penting dimiliki oleh seorang pemain.

Tentang Koordinasi Team

Setelah cukup banyak membahas tentang dirinya, Dendi pun membahas tentang skuad Navi Ti8. Ia meminta maaf kepada fans karena performa pemain Navi buruk. Dendi menyebutkan ada dua alasan mengapa tim ini bermain buruk.

Kenapa kita kalah? Saya pikir ada dua alasan. Pertama, kita bukan lah tim dan tidak pernah menjadi tim di saat yang diharuskan. Banyak hal yang menyebabkannya. Kepercayaan, pengertian, bantuan, sampai persahabatan.

Kedua, saat kalah dalam permainan, kita kalah dalam draft yang menentukan 70% hasil akhir pertandingan. Kita kalah dalam hal itu, dan melakukannya dengan sangat memalukan.

Tentang Skuad Navi TI8

Terakhir, Dendi mengatakan tentang rencana masa depannya. Ia akan beristirahat sejenak dari dunia pro DotA 2, main di publik, dan menunggu keputusan terbaik tentang kelanjutannya di Navi.

Sekarang, saya berencana ingin beristirahat sebelum musim berikutnya bergulir. Untuk menyembuhkan, mereset moral diri, dan juga bersiap untuk bekerja lebih keras ke depannya. Saya tidak tahu nasib saya akan bagaimana ke depannya. Prihal bertahan di Navi, waktu akan menjawabnya karena itu bukan keputusan saya seorang.

Saya berencana bermain di publik, mungkin akan melakukan stream sambil menjawab beberapa pertanyaan dari kalian. Atau, saya juga akan mengulas beberapa pertandingan.

Tentang Masa Depannya

Demikian, berita tentang curhatan Danil “Dendi” Ishutin di media sosial Twitter. Peringatan! Terjemahan cuitan yang dilakukan ke dalam bahasa Indonesia ini tidak sepenuhnya, hanya mengambil intinya saja. Gambar yang disajikan, bukan lah keseluruhan isi dari curhatan Dendi juga. Untuk melihat seluruh isinya bisa via terjemahan bahasa Inggrisnya di Reddit karena yang di Twitter resminya sudah dihapus.


© 2024 PT. Gudang Pelangi Indonesia. All Rights Reserved