Cheater Pertama Valorant Terungkap, Pakai Wallhack+Aimhack!

Game FPS PC terbaru besutan Riot Games, Valorant, mengambil tindakan tegas terhadap pengguna cheat pertamanya. Valorant mengungkapkan pihaknya telah membanned seorang pemain yang kedapatan menggunakan cheat. Pemblokiran ini dilakukan setelah adanya pemain yang mampu membuktikan keberadaan cheater pertama di Valorant kemudian melaporkannya ke Riot Games.

Benar saja, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata game Valorant sudah diserang pemain yang menggunakan program ilegal. Hal ini diungkapkan Paul Chamberlain dari Divisi programmer dan anti-cheat Riot Games. Diketahui, ada 2 jenis cheat yang digunakan cheater untuk merusak permainan, yakni Wallhacks dan AIM Hacks.

Tak pelak rekaman permainan player culas itupun langsung menyebar di sosial media, khusunya twitter. Atas kejadian itu Paul mengatakan bahwa pihaknya secara resmi telah melakukan banned permanent pertamanya. Paul mengingatkan sepertinya kasus ini tidak akan menjadi kasus terakhir bagi Valorant, bisa saja kasus serupa akan kembali lagi terjadi dalam waktu dekat.

Kasus penemuan cheater pertama di game Valorant bakal jadi pukulan telak bagi Riot Games. Pasalnya di awal pembukaan, Riot Games telah sesumbar kalau game Valorant akan aman dari para penyusup, bahkan Riot sempat memperkenalkan sistem anti-cheat terbarunya yang diberi nama Vanguard. Sistem terbaru ini diharapkan mampu menahan masuknya cheater ke dalam game saat resmi diluncurkan nanti.

Namun fakta berkata lain, tak butuh waktu berapa lama para cheater dapat menerobos keamanan sistem anti cheat Valorant yang digembar gemborkan walaupun masih dalam tahap beta. Komunitas gamers Valorant menyayangkan kejadian tersebut, menurut mereka Riot Games tidak menepati janjinya.

Perjalanan Riot untuk membersihkan Valorant dari gangguan program ilegal nampaknya masih sangat panjang. Sebab selain melawan para pengguna cheat, Riot juga harus melawan tindakan ilegal jual beli akun game Valorant oleh pengguna yang sudah memiliki akses masa closed beta ini.

Banyaknya pemain yang berhasil mendapatkan akses gratis untuk bermain dalam masa closed beta membuat mereka tergiur untuk memperjualbelikan akun mereka. Padahal, Riot telah memberikan akses kepada pemain Valorant selama masa closed beta ini secara cuma-cuma.

Informasi jual beli akun beta Valorant banyak beredar di berbagai tempat seperti Discord, Reddit, eBay, hingga Twitch. Riot mengancam akan memberlakukan banned permanent kepada akun-akun yang terindikasi melakukan jual beli tersebut. Riot meminta kepada para player untuk bersama-sama menjaga Valorant dengan menggunakan cara-cara yang sah jika ingin mendapatkan akses closed beta.

Upaya yang dilakukan Riot dengan melakukan banned pertama kepada akun cheater tersebut mendapat respon positif dari para penggemar game Valorant. Namun tak sedikit pula gamer yang meminta Riot mengevaluasi sistem anti cheatnya agar program itu benar-benar mampu menahan para cheater.

Cheater memang menjadi masalah klasik yang tak pernah terselesaikan, keberadaan nya yang selalu ada dalam setiap game online terbaik manapun membuatnya susah untuk di lenyapkan. Banyak developer game seolah dibuat tak berdaya karena para cheater ini terus berkembang dari waktu ke waktu.

Cheat memang menguntungkan penggunanya, namun sangat merugikan pemain lain yang memilih menyelesaikan permainan dengan usaha sendiri ketimbang mengambil jalan pintas dengan bermain curang. Jika kamu bertemu dengan cheater di dalam game, jangan ragu untuk melapor supaya publisher bisa segera memblokir mereka.

Jangan lupa baca juga artikel lain tentang senjata dan karakter Valorant. Buat kamu yang nggak mau ketinggalan berita terbaru dan terupdate seputar game, anime, gadget serta Esports lainnya, tetap ikutin Kabar Games yah.